Nama : Wisnu
Wahyudin
No : 4715101543
Soal dan
Jawaban UTS Sosiologi Agama
1.
Struktur kemasyarakatan (societal
structure) meliputi struktur ekonomi, politis, social, dan budaya. Menurut
Anda, struktur mana yang paling penting? Berikan penjelasan lengkap dengan
contoh-contohnya.
2.
Sesungguhnya manusia lebih takut
kepada masyarakat daripada takut kepada Tuhan. Hakikatnya masyarakat adalah
tuhan. Gunakan teori yang tepat untuk menjelaskan peryataan tersebut. Berikan
penjelasan lengkap dengan contoh-contohnya.
3.
Kapitalisme adalah sebuah
ideologi ekonomi yang memiliki plus-minus. Jelaskan apa plus-minus ideolodi
tersebut.
4.
Etika Protestan dan jiwa
kapitalisme sama-sama memiliki kekuatan untuk mengakumulasi modal. Jelaskan
bagaimana hal itu terjadi.
5.
Bagi Karl Marx, agama merupakan
alienasi karena itu harus ditnggalkan. Jelaskan alasan Marx tentang hal
tersebut.
JAWABAN
1.
Struktur kemasyarakatan (social
sturture)
Pengertian struktur
sosial menurut kajian sosiologi, Struktur sosial adalah pola hubungan antar
manusia dan antar kelompok manusia (menurut Coleman).
Struktur sosial adalah
pola hubungan-hubungan, kedudukan-kedudukan, dan jumlah orang yang memberikan
keanggotaan bagi organisasi manusia dalam kelompok kecil dan keseluruhan
manusia (Calhoun,1997).
Struktur social ini
dapat dibagi menjadi beberapa bagian cara pandang :
a.
Struktur ekonomi
Jika dalam suatu masyarakat, faktor ekonomi
merupakan salah satu hal yang dihargai maka memungkinkan terjadinya pelapisan
atau stratifikasi sosial di bidang ekonomi. Orang-orang yang mampu memperoleh
kekayaan akan menduduki lapisan atas. Istilah kaya identik dengan orang-orang
yang memiliki banyak benda-benda bernilai ekonomi. Sebaliknya, mereka yang
kurang atau tidak mampu akan menduduki lapisan bawah.
Pelapisan ekonomi dapat dilihat dari segi
pendapatan, kekayaan dan pekerjaan. Kemampuan ekonomi yang berbeda-beda dapat
menyebabkan terjadinya stratifikasi ekonomi. Orang-orang yang berpendapatan
sangat kecil dan tidak memiliki harta benda akan menduduki lapsian bawah.
Lapisan atas, misalnya konglomerat, pengusaha besar, pejabat dan pekerja
profesional yang berpenghasilan tinggi. Lapisan bawah, misalnya gelandangan,
pemulung, buruh tani dan orang-orang miskin lainnya.
Masyarakat
sebenarnya telah mengenal pembagian atau pelapisan sosial sejak dahulu. Pada
zaman dahulu, Aristoteles menyatakan bahwa didalam setiap negara selalu
terdapat tiga unsur, yakni orang-orang kaya sekali, orang-orang melarat dan
orang-orang kaya. Menurut Aristoteles, orang-orang kaya sekali ditempatkan
dalam lapisan atas oleh masyarakat, sedangkan orang-orang melarat ditempatkan
dalam lapisan bawah, dan orang-orang di tengah ditempatkan dalam lapisan
masyarakat menengah.
Jadi,
dengan struktur ekonomi yang tinggi, yang berarti orang yang memliliki ekonomi
tertinggi di suatu masyarakat, maka secara tidak langsung ia menjadi seorang
yang penting diwilayah tersebut. Sehingga dengan ekonomi yang melilmpah itulah
seseorang terangkat derajatnya dengan
ekonomi yang dimilikinya.
b.
Struktur politik
Jika suatu masyarakat menjadikan factor politik
sebagai suatu sistemkemasyarakatan disuatu daerah, maka orang yang lebih
berwenang terhadap anggotanya (masyarakat) adalah orang yang memiliki kedudukan
tinggi di bidang politik / pemerintahan. Presiden sebagai pemimpin Negara dan masyarakat
merupakan orang tertinggi dan paling berpengaruh bagi masyarakatnya.
c.
Stuktur social
Stratifikasi sosial yang dimaksud disini adalah
dalam arti yang lebih khusus misalnya stratifikasi berdasarkan tingkat dan
jenis pendidikan serta jenis pekerjaan.
Dalam bidang pendidikan kita dapat menjumpai
stratifikasi sosial yang tersusun berdasarkan tingkat pendidikan sebagai
berikut:
1) Pendidikan
sangat tinggi (profesor, doktor)
2) Pendidikan
tinggi (sarjana)
3) Pendidikan
menengah (SMA)
4) Pendidikan
rendah (SD dan SMP)
5) Tidak
berpendidikan (buta huruf)
Stratifikasi di bidang pendidikan ini bersifat
terbuka, artinya seseorang dapat naik pada lapisan pendidikan yang lebih tinggi
jika dia mampu berprestasi.
Pelapisan yang berbentuk pelapisan sosial dapat kita
temukan pula dalam bidang pekerjaan. Pelapisan sosial berdasarkan bidang
pekerjaan berpatokan pada keahlian, kecakapan dan keterampilan.
Jadi, semakin tinggi tingkat pendidikan ataupun
pekerjaan seseorang disuatu masyarakat, maka dialah yang mendapatkan peranan
penting dalam suatu system kemasyarakatan.
d.
Struktur budaya
Struktur budaya suatu masyarakat akan berkembang
seiring denganperkembangan suku bangsa. Pada dasarnya suku bangsa adalah
sekelompok manusia yang mempunyai sejarah asal usul yang sama, serta memiliki
strukturbudaya yang sama. Terbentuknya suku-suku bangsa terutama disebabkan
adanyasekat-sekat alamiah yang memisahkan hubungan antara masyarakat yang
satudengan masyarakat yang lain. Sekat-sekat alamiah itu misalnya bentuk
kepulauan,pegunungan, sungai, ataupun bentuk-bentuk relief yang membuat
komunikasiterhambat, sehingga memungkinkan masing-masing kelompok
masyarakatmemiliki perkembangan budaya sendiri-sendiri. Contoh, konflik
antarsuku bangsa yang mempunyai budaya yang berbeda, misalnya konflik di Ambon
antara sukuasli dengan suku pendatang yang menguasai jaringan ekonomi
sehinggamenimbulkan kesenjangan sosial yang berdampak terjadinya konflik.
Jadi, suatu masyarakat yang memiliki budaya yang
lebih dominan dan mayoritas serta dianggap-lah yang menjadi peran utama dalam
suatu amsyarakat.
Menurut saya, jika kita melihat kondisi masyarakat
umumnya pada saat sekarang ini yang paling berpengaruh atau paling tinggi
pengaruhnya di struktur kemasyarakatan adalah orang atau kelompok yang memiliki
struktur kemaysarakatan dibidang ekonomi yang lebih tinggi diantara masyarakat
sekitarnya. Karena dengan ekonomi yang tinggi tersebut dia bisa berkehendak
sesuai kemauannya.
Contohnya:
Didaerah Pondok Cabe di lingkungan saya, didirikan
sebuah gereja ditengah-tengah kalangan orang Islam, namun apa boleh buat, para
demonstran yang sebagian besar berekonomi rendah yang mencoba menghentikan
pembangunan gereja tersebut disuap dan dibungkam. Bahkan, preman-preman sekitar
yang beragama Islam dijadikan sebagai penjaga Gereja tersebut.
Hal ini
membuktikan bahwa di masyarakat yang paling dominan adalah orang berekonomi
tinggi.
2.
Agama yang berlandaskan Tuhan dan
wahyu pada hakekatnya adalah yang paling tertinggi didalam kehidupan
bermasyarakat. Sedangkan manusia selaku masyarakat harusnya tunduk dan patuh
terhadap Tuhan. Namun, fenomena yang terjadi sekarang adalah manusia lebih
takut kepada masyarakat daripada takut kepada Tuhan. Hakikatnya masyarakat
adalah tuhan.
Rasa takut manusia
terhadap masyarakat lebih besar dibanding rasa takutnya manusia pada Tuhan
sehingga hakikatnya masyarakat adalah Tuhan itu dikarenakan peran masyarakat
begitu penting pada kehidupan manusia,
eksistensi masyarakat lebih terlihat nyata dibanding dengan eksistensi
Tuhan yang ghoib. Masyarakat adalah wujud dari eksistensi Tuhan yang terlibat
aktif dalam kehidupan manusia, orang menjadi besar itu juga peran
masyarakat yang mendukung, pemilihan
umum yang diikut sertakan adalah masyarakat maka ada statement bahwa suara
rakyat yang bisa diartikan juga masyarakat adalah suara Tuhan.
Jadi, mengapa manusia
lebih takut kepada masyarakat ketimbang Tuhan dikarenakan masyarakat mampu
mengubah kehidupan manusia secara real tanpa adanya campur tangan Tuhan
3.
Kelebihan dan kekurangan system
Kapitalis
Dalam segala hal pasti
ada kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga dengan system kapitalis yang meyakini
bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan
intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan
secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian,
kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima
secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem
yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa
perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun
kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki
maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal,
seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang
jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan
bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk
mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Plus Minus dari Kapitalisme
Kapitalisme
berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, terutamamasyarakat desa. Karl Marx
mengemukkan bahwa dalam sistem kapitalisme,petani pedesaan akan menglami pucak
kematian. Petani yang semulamemproduksi barang dengan alat prduksinya sendiri,
secara perlahan berubahmenjadi kapitalis kecil di satu pihak dan berubah
menjadi buruh upahan dipihak lain. Dalam perjalanan kapitalisme ini, mayoritas
petani akan berubahmenjadi proletariat. Konsepsi Marx ini kemudian diperjelas
oleh Lenin yangmenyebutnya sebagai proses diferensiasi petani. Diferensiasi ini
munculkarena makin berkembangnya kelas menengah pedesaan di satu pihak dankelas
proletariat pedesaan di lain pihak. Kelas proletariat ini tidak memilikitanah
dan hanya bekerja sebagai buruh upahan. Menurut Kautzky, kapitalisme pedesaan
memang dapatmeingkatkan prduksi pertanian, tetapi tidak harus menggusur petani
kecil.Dalam kasus Eropa barat, industri pertanian tidak dengan
sendirinyamenghancurkan pertanian rakyat. Kedua jenis produksi itu justru
salingmenunjang (Harris dalam Arif Purnomo, 2007:36).Sementara itu,
TheodoreShanin mendukung pernyataan Lenin bahwa kapitalisme telah
menyebabkandiferensiasi dan ketidakadilan sosial ekonomi di pedesaan. Proses
ini terjadidalam pengertian mobilitas rumah tangga petani dalam periode
tertetu. Cirikhas dari berbagai mobilitas petani adalah mobilitas siklus dan
mobilitas kesegala arah yang memiliki tingkatan an tidak dalam bentuk
polarisasi.Ernesto Laclau, menyatakan bahwa berasarkan penelitiannya diAmerika
Latin, kapitalisme justru masih melanggengkan cara produksikapitalis. Antara
dua cara prduksi ini saling terkait yang ia namakan“subordinasi”, yakni cara
produksi prakapitalis menjadi subordinasi caraproduksi kapitalis. Masyarakat
petani tidak mengalami kehancuran akibatperkembangan kapitalisme kolonial,
tetapi terintegrasi dalam hubungan subordinasi.Masyarakat petani menjadi sumber
tenaga kerja murah untuk perkebunan dan sekaligus menghasilkan komoditas untuk
pasar colonial.
Dikaitkan
dengan kolonialisme, kapitalisme secara tidak langsungtelah menyebabkan
terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.Hal ini disebabkan Indonesia
memiliki kekayaan, baik alam ataupun tenagamanusia yang menjadi komoditas
perdagangan dan kebutuhan bagi bangsabarat. Indonesia kaya akan barang tambang,
sehingga Indonesia dijadikansasaran dalam pencarian barang baku serta pemasaran
barang-barang industri.Berkaitan dengan masalah kapitalisme dan kolonialisme,
padadasarnya keberadaan kolonialisme tidak dapat dilepaskan dari
kapitalisme.Ibaratnya, kolonialisme adalah anak dari kapitalisme.
Adanya
kapitailsme menyebabkan adanya upaya dari bangsa Eropa mengambil kekayaan
daerahtersebut sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan dan
kekayaan.Salahsatu upaya mendapatkan kekayaan dari daerah baru tersebut adalah
denganmenguasainya.Dalam perkembangannya, kapitalisme telah berkembang
sedemikianrupa sehingga menjelma sebagai pemicu munculnya beragam
aktivitasekonomi baru dan menjadi pertanada perkembangan kehidupan
masyarakatyang semakin kompleks.Adanya kapitalisme telah memunculkan satu
budayabaru di kalangan masyarakat, yakni budaya konsumerisme.Dalamperkembangannya,
perilaku konsumtif berkembang menjadi sebuah system pemikiran yang disebut
dengan konsumerisme.Konsumerisme adalahpenyamaan kebahagiaan personal dengan
membeli harta benda (material possession) dan konsumsi.Dalam konsumerisme, tak
ada kebahagiaan kecualidengan memiliki kerajaan materi.Karena kekayaan materi
adalah perhatiansentral dalam akidah konsumerisme.Perilaku konsumtif dengan
demikianbersifat belebih-lebihan, digunakan untuk kepentingan belaka,
membelibarang-barang yang tidak dianggap perlu untuk kepuasan sesaat.
Kapitalisme
lanjut memanifestasikan rasio instrumental sebagai instrumen penyeragaman dan
pembendaan kesadaran manusia denganmenciptakan kebutuhan-kebutuhan palsu.Donny
Gahral Adian menjelaskanbahwa kapitalisme lanjut melumpuhkan kesadaran kritis
para pekerja dengan memenuhi semua kebutuhan fisiologis dan psikologis mereka,
dari makanansampai seks.Mereka tidak hanya menyediakan kebutuhan, melainkan
juga menciptakan kebutuhan lewat iklan-iklan yang hipnotizing.Hal
inimenyebabkan masyarakat menjadi boeka-boneka konsumtif yang proaktif
mengonsumsi produk-produk secara tidak kritis.Individu dalam masyarakat
kapitalisme lanjut disampingkan darikebutuhan sejatinya, yakni menjadi individu
yang otonom, kreatif,independen, dan merajut sejarah mereka sendiri.Individu
dalam masyarakatkapitalisme lanjut berpikir mereka bebas, namun mereka menipu
diri mereka sendiri.
4.
Etika Protestan dan Jiwa
Kapitalisme sama-sama memiliki peran atas terciptanya akumulasi modal itu
terjadi karena :
ada 4 doktrin protestan dalam aliran
calvinisme yaitu
1. orang yang masuk
syurga ialah orang kaya
2.orang yang selalu
bekerja keras
3.hemat
4.menabung
Dari 4 doktrin di atas
lah yang memicu seorang protestan untuk berpacu mencari modal dengan penuh
semangat, karena doktrin yang mengandung unsur agama memiliki sentiment yang
kuat sehingga dalam mengakumulasikan modal lebih cepat terwujud.
Dan semangat
kapitalisme juga memiliki andil yang sama dalam mengakumulasikan modal, dengan
jiwa kapitalisme yang rasional kita akan mudah menghasilkan akumulasi modal
karena menurut weber seseorang yang dianggap selamat ialah orang yang sukses
dalam kehidupan dunianya kerena menurutnya kegiatan duniawi telah memperoleh
makna spiritiual dan moral.
5.
Alienisasi atau dalam Bahasa
Indonesia bisa diartikan menjadi proses menuju keterasingan, adalah teori yang
dikeluarkan oleh Karl Marx tentang munculnya sebuah keadaan dimana buruh atau
proletar mendapatkan sebuah keadaan yang terasing dari kehidupanya. Ia percaya
bahwa Alienisasi adalah hasil dari eksploitasi Kapitalisme terhadap buruh
dengan mengartikanya sebagai modal.
Marx
menganggap bahwa agama adalah sebuah candu yang akan memberi pengaruh fantasi
akan hari depan sebagai sebuah harapan subsitusi kehidupanya saat ini. Agama
juga kadang-kadang sebagai alasan suatu gerakan eksploitasi masyarakat yang
menyudutkan gerakan buruh memihak hak-hak kerjanya. Memang beberapa pemuka
agama melakukan hal-hal pesanan tersebut, inilah yang membuat orang-orang
kepercayaan dan mengkhianati kepercayaan para buruh ini menjadi ular berkepala
dua guna mendapatkan keuntungan pribadinya. Namun, gerakan kaum agama yang
mendukung buruhpun juga terhitung. Merekalah yang mencoba untuk mengembalikan
pemikiran masyarakat dan dengan ajaran mereka, buruh atau siapapun yang
terbilang proletar tidak perlu mengkhawatirkan agama hanya akan menjadi fantasi
subsitusi mereka melainkan sebagai sebuah gerakan yang akan membuat mereka
lebih baik dan punya nilai lebih perundingan di hadapan si majikan.
Marx
menilai alienasi sebagai sesuatu yang inheren dalam indusrialisasi/modernisasi.
Alienasi merupakan ciri sekaligus sindrom masyarakat modern. Mereka terasing
dari diri dan lingkungannya. Mereka menjadi pasif, tidak berdaya, dan
senantiasa berada dalam situasi yang menjemukan.
Mengingat
sumber adanya alienasi itu adalah dominasi kelas borjuis (pemilik modal), maka
jalan keluarnya, tulis Marx, ialah menghapuskan kelas borjuis tersebut melalui
revolusi yang akan membidani lahirnya zaman sosialisme lantas komunisme, yakni
suatu masyarakat sama rata sama rasa sebagaimana zaman sebelum ada negara. Hal
itu berartimenggantikan sistem ekonomi kapitalisme dengan sosialisme-
komunisme.
Menurut
Marx, mengingat ekonomi merupakan pondasi atau faktor penentu segala hal,
termasuk di dalamnya agama, maka agama dengan demikian berada di atas pondasi
ekonomi kapitalistik yang eksploitatif yang melahirkan kepincangan sosial dan
keterasingan tersebut. Agama telah mengabdi pada kepentingan ekonomi itu dengan
cara dua hal; pertama sebagai alat justifikasi teologis bagi berlangsungnya
kondisi yang menghisap dan kedua penekanannya pada dunia transendal dan
kebahagiaan hidup setelah mati telah mengalihkan perhatian masyarakat dari
penderitan dan kesulitan hidupnya. Agama dalam hal ini hanya merupakan eksprsi
keterasingan manusia industri belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar