my blog's

Minggu, 13 Mei 2012

soal dan jawaabn sosiologi agama


Nama   : Wisnu Wahyudin
No       : 4715101543
Soal dan Jawaban UTS Sosiologi Agama
1.      Struktur kemasyarakatan (societal structure) meliputi struktur ekonomi, politis, social, dan budaya. Menurut Anda, struktur mana yang paling penting? Berikan penjelasan lengkap dengan contoh-contohnya.
2.      Sesungguhnya manusia lebih takut kepada masyarakat daripada takut kepada Tuhan. Hakikatnya masyarakat adalah tuhan. Gunakan teori yang tepat untuk menjelaskan peryataan tersebut. Berikan penjelasan lengkap dengan contoh-contohnya.
3.      Kapitalisme adalah sebuah ideologi ekonomi yang memiliki plus-minus. Jelaskan apa plus-minus ideolodi tersebut.
4.      Etika Protestan dan jiwa kapitalisme sama-sama memiliki kekuatan untuk mengakumulasi modal. Jelaskan bagaimana hal itu terjadi.
5.      Bagi Karl Marx, agama merupakan alienasi karena itu harus ditnggalkan. Jelaskan alasan Marx tentang hal tersebut.


JAWABAN
1.      Struktur kemasyarakatan (social sturture)
Pengertian struktur sosial menurut kajian sosiologi, Struktur sosial adalah pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia (menurut Coleman).
Struktur sosial adalah pola hubungan-hubungan, kedudukan-kedudukan, dan jumlah orang yang memberikan keanggotaan bagi organisasi manusia dalam kelompok kecil dan keseluruhan manusia (Calhoun,1997).
Struktur social ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian cara pandang :
a.       Struktur ekonomi
Jika dalam suatu masyarakat, faktor ekonomi merupakan salah satu hal yang dihargai maka memungkinkan terjadinya pelapisan atau stratifikasi sosial di bidang ekonomi. Orang-orang yang mampu memperoleh kekayaan akan menduduki lapisan atas. Istilah kaya identik dengan orang-orang yang memiliki banyak benda-benda bernilai ekonomi. Sebaliknya, mereka yang kurang atau tidak mampu akan menduduki lapisan bawah.

Pelapisan ekonomi dapat dilihat dari segi pendapatan, kekayaan dan pekerjaan. Kemampuan ekonomi yang berbeda-beda dapat menyebabkan terjadinya stratifikasi ekonomi. Orang-orang yang berpendapatan sangat kecil dan tidak memiliki harta benda akan menduduki lapsian bawah. Lapisan atas, misalnya konglomerat, pengusaha besar, pejabat dan pekerja profesional yang berpenghasilan tinggi. Lapisan bawah, misalnya gelandangan, pemulung, buruh tani dan orang-orang miskin lainnya.
Masyarakat sebenarnya telah mengenal pembagian atau pelapisan sosial sejak dahulu. Pada zaman dahulu, Aristoteles menyatakan bahwa didalam setiap negara selalu terdapat tiga unsur, yakni orang-orang kaya sekali, orang-orang melarat dan orang-orang kaya. Menurut Aristoteles, orang-orang kaya sekali ditempatkan dalam lapisan atas oleh masyarakat, sedangkan orang-orang melarat ditempatkan dalam lapisan bawah, dan orang-orang di tengah ditempatkan dalam lapisan masyarakat menengah.
Jadi, dengan struktur ekonomi yang tinggi, yang berarti orang yang memliliki ekonomi tertinggi di suatu masyarakat, maka secara tidak langsung ia menjadi seorang yang penting diwilayah tersebut. Sehingga dengan ekonomi yang melilmpah itulah seseorang terangkat derajatnya  dengan ekonomi yang dimilikinya.
b.      Struktur politik
Jika suatu masyarakat menjadikan factor politik sebagai suatu sistemkemasyarakatan disuatu daerah, maka orang yang lebih berwenang terhadap anggotanya (masyarakat) adalah orang yang memiliki kedudukan tinggi di bidang politik / pemerintahan. Presiden sebagai pemimpin Negara dan masyarakat merupakan orang tertinggi dan paling berpengaruh bagi masyarakatnya.
c.       Stuktur social
Stratifikasi sosial yang dimaksud disini adalah dalam arti yang lebih khusus misalnya stratifikasi berdasarkan tingkat dan jenis pendidikan serta jenis pekerjaan.
Dalam bidang pendidikan kita dapat menjumpai stratifikasi sosial yang tersusun berdasarkan tingkat pendidikan sebagai berikut:
1)   Pendidikan sangat tinggi (profesor, doktor)
2)   Pendidikan tinggi (sarjana)
3)   Pendidikan menengah (SMA)
4)   Pendidikan rendah (SD dan SMP)
5)   Tidak berpendidikan (buta huruf)

Stratifikasi di bidang pendidikan ini bersifat terbuka, artinya seseorang dapat naik pada lapisan pendidikan yang lebih tinggi jika dia mampu berprestasi.

Pelapisan yang berbentuk pelapisan sosial dapat kita temukan pula dalam bidang pekerjaan. Pelapisan sosial berdasarkan bidang pekerjaan berpatokan pada keahlian, kecakapan dan keterampilan.
Jadi, semakin tinggi tingkat pendidikan ataupun pekerjaan seseorang disuatu masyarakat, maka dialah yang mendapatkan peranan penting dalam suatu system kemasyarakatan.
d.      Struktur budaya
Struktur budaya suatu masyarakat akan berkembang seiring denganperkembangan suku bangsa. Pada dasarnya suku bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai sejarah asal usul yang sama, serta memiliki strukturbudaya yang sama. Terbentuknya suku-suku bangsa terutama disebabkan adanyasekat-sekat alamiah yang memisahkan hubungan antara masyarakat yang satudengan masyarakat yang lain. Sekat-sekat alamiah itu misalnya bentuk kepulauan,pegunungan, sungai, ataupun bentuk-bentuk relief yang membuat komunikasiterhambat, sehingga memungkinkan masing-masing kelompok masyarakatmemiliki perkembangan budaya sendiri-sendiri. Contoh, konflik antarsuku bangsa yang mempunyai budaya yang berbeda, misalnya konflik di Ambon antara sukuasli dengan suku pendatang yang menguasai jaringan ekonomi sehinggamenimbulkan kesenjangan sosial yang berdampak terjadinya konflik.
Jadi, suatu masyarakat yang memiliki budaya yang lebih dominan dan mayoritas serta dianggap-lah yang menjadi peran utama dalam suatu amsyarakat.

Menurut saya, jika kita melihat kondisi masyarakat umumnya pada saat sekarang ini yang paling berpengaruh atau paling tinggi pengaruhnya di struktur kemasyarakatan adalah orang atau kelompok yang memiliki struktur kemaysarakatan dibidang ekonomi yang lebih tinggi diantara masyarakat sekitarnya. Karena dengan ekonomi yang tinggi tersebut dia bisa berkehendak sesuai kemauannya.
Contohnya:
Didaerah Pondok Cabe di lingkungan saya, didirikan sebuah gereja ditengah-tengah kalangan orang Islam, namun apa boleh buat, para demonstran yang sebagian besar berekonomi rendah yang mencoba menghentikan pembangunan gereja tersebut disuap dan dibungkam. Bahkan, preman-preman sekitar yang beragama Islam dijadikan sebagai penjaga Gereja tersebut.
      Hal ini membuktikan bahwa di masyarakat yang paling dominan adalah orang berekonomi tinggi.
2.      Agama yang berlandaskan Tuhan dan wahyu pada hakekatnya adalah yang paling tertinggi didalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan manusia selaku masyarakat harusnya tunduk dan patuh terhadap Tuhan. Namun, fenomena yang terjadi sekarang adalah manusia lebih takut kepada masyarakat daripada takut kepada Tuhan. Hakikatnya masyarakat adalah tuhan.
Rasa takut manusia terhadap masyarakat lebih besar dibanding rasa takutnya manusia pada Tuhan sehingga hakikatnya masyarakat adalah Tuhan itu dikarenakan peran masyarakat begitu penting pada kehidupan manusia,  eksistensi masyarakat lebih terlihat nyata dibanding dengan eksistensi Tuhan yang ghoib. Masyarakat adalah wujud dari eksistensi Tuhan yang terlibat aktif dalam kehidupan manusia, orang menjadi besar itu juga peran masyarakat  yang mendukung, pemilihan umum yang diikut sertakan adalah masyarakat maka ada statement bahwa suara rakyat yang bisa diartikan juga masyarakat adalah suara Tuhan.
Jadi, mengapa manusia lebih takut kepada masyarakat ketimbang Tuhan dikarenakan masyarakat mampu mengubah kehidupan manusia secara real tanpa adanya campur tangan Tuhan

3.      Kelebihan dan kekurangan system Kapitalis
Dalam segala hal pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga dengan system kapitalis yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Plus Minus dari Kapitalisme
Kapitalisme berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, terutamamasyarakat desa. Karl Marx mengemukkan bahwa dalam sistem kapitalisme,petani pedesaan akan menglami pucak kematian. Petani yang semulamemproduksi barang dengan alat prduksinya sendiri, secara perlahan berubahmenjadi kapitalis kecil di satu pihak dan berubah menjadi buruh upahan dipihak lain. Dalam perjalanan kapitalisme ini, mayoritas petani akan berubahmenjadi proletariat. Konsepsi Marx ini kemudian diperjelas oleh Lenin yangmenyebutnya sebagai proses diferensiasi petani. Diferensiasi ini munculkarena makin berkembangnya kelas menengah pedesaan di satu pihak dankelas proletariat pedesaan di lain pihak. Kelas proletariat ini tidak memilikitanah dan hanya bekerja sebagai buruh upahan. Menurut Kautzky, kapitalisme pedesaan memang dapatmeingkatkan prduksi pertanian, tetapi tidak harus menggusur petani kecil.Dalam kasus Eropa barat, industri pertanian tidak dengan sendirinyamenghancurkan pertanian rakyat. Kedua jenis produksi itu justru salingmenunjang (Harris dalam Arif Purnomo, 2007:36).Sementara itu, TheodoreShanin mendukung pernyataan Lenin bahwa kapitalisme telah menyebabkandiferensiasi dan ketidakadilan sosial ekonomi di pedesaan. Proses ini terjadidalam pengertian mobilitas rumah tangga petani dalam periode tertetu. Cirikhas dari berbagai mobilitas petani adalah mobilitas siklus dan mobilitas kesegala arah yang memiliki tingkatan an tidak dalam bentuk polarisasi.Ernesto Laclau, menyatakan bahwa berasarkan penelitiannya diAmerika Latin, kapitalisme justru masih melanggengkan cara produksikapitalis. Antara dua cara prduksi ini saling terkait yang ia namakan“subordinasi”, yakni cara produksi prakapitalis menjadi subordinasi caraproduksi kapitalis. Masyarakat petani tidak mengalami kehancuran akibatperkembangan kapitalisme kolonial, tetapi terintegrasi dalam hubungan subordinasi.Masyarakat petani menjadi sumber tenaga kerja murah untuk perkebunan dan sekaligus menghasilkan komoditas untuk pasar colonial.
Dikaitkan dengan kolonialisme, kapitalisme secara tidak langsungtelah menyebabkan terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.Hal ini disebabkan Indonesia memiliki kekayaan, baik alam ataupun tenagamanusia yang menjadi komoditas perdagangan dan kebutuhan bagi bangsabarat. Indonesia kaya akan barang tambang, sehingga Indonesia dijadikansasaran dalam pencarian barang baku serta pemasaran barang-barang industri.Berkaitan dengan masalah kapitalisme dan kolonialisme, padadasarnya keberadaan kolonialisme tidak dapat dilepaskan dari kapitalisme.Ibaratnya, kolonialisme adalah anak dari kapitalisme.
Adanya kapitailsme menyebabkan adanya upaya dari bangsa Eropa mengambil kekayaan daerahtersebut sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan dan kekayaan.Salahsatu upaya mendapatkan kekayaan dari daerah baru tersebut adalah denganmenguasainya.Dalam perkembangannya, kapitalisme telah berkembang sedemikianrupa sehingga menjelma sebagai pemicu munculnya beragam aktivitasekonomi baru dan menjadi pertanada perkembangan kehidupan masyarakatyang semakin kompleks.Adanya kapitalisme telah memunculkan satu budayabaru di kalangan masyarakat, yakni budaya konsumerisme.Dalamperkembangannya, perilaku konsumtif berkembang menjadi sebuah system pemikiran yang disebut dengan konsumerisme.Konsumerisme adalahpenyamaan kebahagiaan personal dengan membeli harta benda (material possession) dan konsumsi.Dalam konsumerisme, tak ada kebahagiaan kecualidengan memiliki kerajaan materi.Karena kekayaan materi adalah perhatiansentral dalam akidah konsumerisme.Perilaku konsumtif dengan demikianbersifat belebih-lebihan, digunakan untuk kepentingan belaka, membelibarang-barang yang tidak dianggap perlu untuk kepuasan sesaat.
Kapitalisme lanjut memanifestasikan rasio instrumental sebagai instrumen penyeragaman dan pembendaan kesadaran manusia denganmenciptakan kebutuhan-kebutuhan palsu.Donny Gahral Adian menjelaskanbahwa kapitalisme lanjut melumpuhkan kesadaran kritis para pekerja dengan memenuhi semua kebutuhan fisiologis dan psikologis mereka, dari makanansampai seks.Mereka tidak hanya menyediakan kebutuhan, melainkan juga menciptakan kebutuhan lewat iklan-iklan yang hipnotizing.Hal inimenyebabkan masyarakat menjadi boeka-boneka konsumtif yang proaktif mengonsumsi produk-produk secara tidak kritis.Individu dalam masyarakat kapitalisme lanjut disampingkan darikebutuhan sejatinya, yakni menjadi individu yang otonom, kreatif,independen, dan merajut sejarah mereka sendiri.Individu dalam masyarakatkapitalisme lanjut berpikir mereka bebas, namun mereka menipu diri mereka sendiri.

4.      Etika Protestan dan Jiwa Kapitalisme sama-sama memiliki peran atas terciptanya akumulasi modal itu terjadi karena :
 ada 4 doktrin protestan dalam aliran calvinisme yaitu
1. orang yang masuk syurga ialah orang kaya
2.orang yang selalu bekerja keras
3.hemat
4.menabung
Dari 4 doktrin di atas lah yang memicu seorang protestan untuk berpacu mencari modal dengan penuh semangat, karena doktrin yang mengandung unsur agama memiliki sentiment yang kuat sehingga dalam mengakumulasikan modal lebih cepat terwujud.
Dan semangat kapitalisme juga memiliki andil yang sama dalam mengakumulasikan modal, dengan jiwa kapitalisme yang rasional kita akan mudah menghasilkan akumulasi modal karena menurut weber seseorang yang dianggap selamat ialah orang yang sukses dalam kehidupan dunianya kerena menurutnya kegiatan duniawi telah memperoleh makna spiritiual dan moral.

5.      Alienisasi atau dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan menjadi proses menuju keterasingan, adalah teori yang dikeluarkan oleh Karl Marx tentang munculnya sebuah keadaan dimana buruh atau proletar mendapatkan sebuah keadaan yang terasing dari kehidupanya. Ia percaya bahwa Alienisasi adalah hasil dari eksploitasi Kapitalisme terhadap buruh dengan mengartikanya sebagai modal.
Marx menganggap bahwa agama adalah sebuah candu yang akan memberi pengaruh fantasi akan hari depan sebagai sebuah harapan subsitusi kehidupanya saat ini. Agama juga kadang-kadang sebagai alasan suatu gerakan eksploitasi masyarakat yang menyudutkan gerakan buruh memihak hak-hak kerjanya. Memang beberapa pemuka agama melakukan hal-hal pesanan tersebut, inilah yang membuat orang-orang kepercayaan dan mengkhianati kepercayaan para buruh ini menjadi ular berkepala dua guna mendapatkan keuntungan pribadinya. Namun, gerakan kaum agama yang mendukung buruhpun juga terhitung. Merekalah yang mencoba untuk mengembalikan pemikiran masyarakat dan dengan ajaran mereka, buruh atau siapapun yang terbilang proletar tidak perlu mengkhawatirkan agama hanya akan menjadi fantasi subsitusi mereka melainkan sebagai sebuah gerakan yang akan membuat mereka lebih baik dan punya nilai lebih perundingan di hadapan si majikan.
Marx menilai alienasi sebagai sesuatu yang inheren dalam indusrialisasi/modernisasi. Alienasi merupakan ciri sekaligus sindrom masyarakat modern. Mereka terasing dari diri dan lingkungannya. Mereka menjadi pasif, tidak berdaya, dan senantiasa berada dalam situasi yang menjemukan.
Mengingat sumber adanya alienasi itu adalah dominasi kelas borjuis (pemilik modal), maka jalan keluarnya, tulis Marx, ialah menghapuskan kelas borjuis tersebut melalui revolusi yang akan membidani lahirnya zaman sosialisme lantas komunisme, yakni suatu masyarakat sama rata sama rasa sebagaimana zaman sebelum ada negara. Hal itu berartimenggantikan sistem ekonomi kapitalisme dengan sosialisme- komunisme.
Menurut Marx, mengingat ekonomi merupakan pondasi atau faktor penentu segala hal, termasuk di dalamnya agama, maka agama dengan demikian berada di atas pondasi ekonomi kapitalistik yang eksploitatif yang melahirkan kepincangan sosial dan keterasingan tersebut. Agama telah mengabdi pada kepentingan ekonomi itu dengan cara dua hal; pertama sebagai alat justifikasi teologis bagi berlangsungnya kondisi yang menghisap dan kedua penekanannya pada dunia transendal dan kebahagiaan hidup setelah mati telah mengalihkan perhatian masyarakat dari penderitan dan kesulitan hidupnya. Agama dalam hal ini hanya merupakan eksprsi keterasingan manusia industri belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar