MAKALAH TAFSIR MAUDHU’I
HAKIKAT
SABAR DALAM AL-QURAN
DI SUSUN
OLEH:
Wisnu
Wahyudin
4715101543
JURUSAN
ILMU AGAMA ISLAM (IPI 2010)
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2012
Hakikat
Sabar
Sabar
menurut Kamus Besar Bahasa indonesia (KbbiAndroid 3.0.1) adalah tahan
menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah
hati). Sabar merupakan amalan yang mengantarkan pelakunya kepada kasih sayang
Allah SWT. Ada beberapa ayat Al-Qur’an tentang sabar yang dikaji dalam
pembahasan ini. Sabar termasuk salah
satu bagian keimanan.
Sedangkan sabar menurut kamus
Arab-Indonesia Moh. Yunus adalah : (صبر – يصبر – صبرا) yang artinya
adalah sabar, menahan diri
Sabar,
secara etimologi berarti menahan dan mencegah (al-habsu wal kaffu). Secara
terminologi, sabar adalah menahan diri untuk melakukan keinginan dan
meninggalkan larangan Allah swt, sabar juga berarti sikaf tegar dan kukuh dalam
menjalankan ajaran Islam ketika muncul dorongan nafsu, ketegaran yang dibangun
diatas landasan Al-Qur’an dan As-sunnah. Sabar dapat juga berarti puncak
sesuatu, orang yang memiliki kesabaran, akan sampai pada puncak kemuliaan.
Allah telah memuji orang-orang yang bersabar dan menyebutkan mereka dalam
firman-Nya : “hanya orang-orang yang bersabar akan diberi pahala mereka yang
tidak terbatas.” (QS.Az-Zumar : 10).
Di
dalam Al-Qur’an kata “Sabar dan turunannya” disebutkan sebanyak 103 kali.
Tujuan Allah menyebutkannya adalah sebagai petunjuk bagi orang Mukmin yang
membacanya. Dalam Al=Qur’an kata sabarterdapat pada 45 suratyang berarti
mencapai 40% dari seluruh surat di A-Qur;an yang berjumlah 144 surat.
Surat-surat yang sering mengulang kata sabar adalah surat Al-Baqarah (9 kali),
Ali Imron (8 kali), Al-Khfi (8 kali), dan Al-Nahl (7 kali).
Secara
keseluruhan, penyebutan kata sabar dalam 4 surat diatas mencapai sepertiga kata
sabar yang disebutkan dalam 93 ayat. Sepuluh ayat diantaranya menyebutkan kata
sabar 2 kali. Bentuk kata perintah اصبر ishbir(bersabarlah)
untuk tunggal disebutkan 19 kali. Kata اصبروا ishbiru(bentuk perintah jamak), dan الصابرين al-shobiriin (orang-orang yang bersabar)
disebutkan sebanyak 15 kali.
Kata sabar
juga disebutkan berkali-kali dalam kitab Taurat dan Injil. Namun, kita tidak
dapat memastikan sumbernya, apakah dari wahyu Ilahi atau bukan. Sebab,
kitab-kitab tersebut telah mengalami penyimpangan dan perubahan.
Firman
Allah SWT melalui ayat Al-Qur’an tentang sabar adalah sebagai berikut :
45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan
Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyu', (Al-Baqarah : 45)
153. Hai
orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99],
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah : 153)
[99] Ada
pula yang mengartikan: mintalah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
Perbandingan
Pendapat mengenai Al-Baqarah ayat 153
Tafsir
Al-Misbah
Menurut Prof. M. Quraish Shihab dalam
bukunya Tafsir Al-Misbah, beliau berpendapat bahwa kata Ash-Shabr (sabar) yang
dimaksud mencakup banyak hal, sabar menghadapi ejekan dan rayuan, sabar
melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, sabar dalam petaka dan kesulitan,
serta sabar dalam berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan.
Penutup ayat yang menyatakan
sesungguhnya Allah bersama orang- orang yang sabar mengisyaratkan bahwa jika
seseorang ingin teratasi penyebab kesedihan atau kesulitannya, jika ia ingin
berhasil memperjuangkan kebenaran dan keadilan, maka ia harus menyertakan Allah
dalam setiap langkahnya. Ia harus bersama Allah dalam kesulitannya dan dalam
perjuangannya. Ketika itu, Allah yang Maha Mengetahui, Maha Perkasa, lagi Maha
Kuasa pasti membantunya, karena Dia pun telah bersama hamba-Nya. Tanpa
kebersamaan itu, kesulitan tidak akan tertanggulangi bahkan tidak mustahil
kesulitan di perbesar oleh setan dan nafsu amarah manusia sendiri.
Karena kesabaran membawa kapada
kebaikan dan kebahagiaan, maka manusia tidak boleh berpangku tangan, atau
terbawa kesedihan oleh petaka yang di alaminya, ia harus berjuang dan berjuang.
Memperjuangkan kebenaran, dan menegakkan keadialan, dapat mengakibatkan
kematian. Puncak petaka yang memerlukan kesabaran adalah kematian, maka ayat
selanjutnya mengingatkan setiap orang untuk tidak tidak menduga yang gugur
dalam perjuangan di jalan Allah telah mati. Mereka tetap hidup. Mereka hidup,
walau tidak disadari oleh yang menarik dan menghembuskan nafas. [1]
Sejalan dengan pendapat Prof. M.
Quraish Shihab dalam bukunya Menyingkap Tabir Ilahi Asma al Husna dalam
Perspektif Al-Quran menyatakan bahwa Sebagaimana Prof. Quraish Shihab
memberikan penjabaran yang lain dari kata sabar yakni kata As-Shabur terambil dari
akar kata yang terdiri dari huruf- huruf shad, ba, dan ra. Maknanya berkisar
pada tiga hal. Pertama Menahan, kedua Ketinggian sesuatu dan ketiga, Sejenis
batu. Dari makna menahan, lahir makna Konsisten/bertahan, karena yang bertahan
menahan pandangannya pada satu sikap. Seseorang yang menahan gejolak hatinya,
dinamai sabar, yang ditahan di penjara sampai nanti dinamai mashburah. Dari
makna kedua lahir kata Shubr, yang berarti puncak sesuatu dan dari makna
ketiga, muncul makna kata As-subrah, yakni batu yang kukuh lagi kasar, atau
potongan besi.
Ketiga makna tersebut dapat kait berkait,
apabila pelakunya manusia. Seorang yang sabar akan menahan diri dan untuk itu
ia memerlukan kekukuhan jiwa dan mental baja, agar dapat mencapai ketinggian
yang diharapkannya.[2]
TAFSIR IBNU KATSIR
Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan ummat manusia untuk selalu meminta pertolongan Allah Swt dengan cara bersabar dan menunaikan shalat secara khusyu'.
Sabar terbagi menjadi dua :
1. Sabar ketika mendapatkan kesenangan
2. Sabar ketika mendapatkan kesusahan.
Ketika menghadapi permasalahan, hendaknya kita mengembalikan semua urusan kepada Allah SWT, karena Dialah Zat yang menentukan semuanya.
Rasulullah SAW bersabda :
"Sebagai kejutan bagi seorang mukmin, Allah SWT tidak akan menentukan sesuatu kecuali Allah SWT lebih tahu tentang apa yang lebih baik baginya."
Sabar mengandung tiga hal, yaitu sabar untuk meninggalkan sesuatu yang haram. sabar dalam menunaikan ibadah dan kewajiban, serta sabar dalam menerima musibah dari Allah SWT. Semua musibah merupakan kehendak Allah SWT. Dibalik kejadian yang menimpa, pasti terdapat hikmah yang sangat agung. (Al Misbah Al Munir, fi Tahzib Tafsir Ibnu Katsir, 1999:92-93)
Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan ummat manusia untuk selalu meminta pertolongan Allah Swt dengan cara bersabar dan menunaikan shalat secara khusyu'.
Sabar terbagi menjadi dua :
1. Sabar ketika mendapatkan kesenangan
2. Sabar ketika mendapatkan kesusahan.
Ketika menghadapi permasalahan, hendaknya kita mengembalikan semua urusan kepada Allah SWT, karena Dialah Zat yang menentukan semuanya.
Rasulullah SAW bersabda :
"Sebagai kejutan bagi seorang mukmin, Allah SWT tidak akan menentukan sesuatu kecuali Allah SWT lebih tahu tentang apa yang lebih baik baginya."
Sabar mengandung tiga hal, yaitu sabar untuk meninggalkan sesuatu yang haram. sabar dalam menunaikan ibadah dan kewajiban, serta sabar dalam menerima musibah dari Allah SWT. Semua musibah merupakan kehendak Allah SWT. Dibalik kejadian yang menimpa, pasti terdapat hikmah yang sangat agung. (Al Misbah Al Munir, fi Tahzib Tafsir Ibnu Katsir, 1999:92-93)
TAFSIR AT TABARI
Pada ayat ini Allah mendorong manusia untuk menaati-Nya dan menghadapi sesuatu yang dirasa berat baik secara fisik maupun materi. Maka seolah Dia berfirman :
"Wahai orang yang beriman, hendaklah kamu minta tolong dengan cara sabar dan shalat dalam melaksanakan ketaatan kepada-Ku, menunaikan berbagai hukum yang Aku tetapkan, baik hukum yang telah dihapus maupun hukum yang masih berlaku... sekalipun kamu merasa berat karena perkataan batil dari orang kafir yang dilontarkan kepada kamu. Atau terasa berat secara fisik dalam melaksanakannya, atau secara materi dalam melawan musuh-musuhmu di jalan-Ku.
Hendaklah kamu bersabar karena Aku semata dalam menghadapi sesuatu yang tidak disenangi dan dirasa berat oleh kamu. Kemudian, hendaklah kamu berlindung dari perkara-perkara yang mengerikan, dengan cara melakukan shalat karena Aku semata. Karena dengan kesabaran atas perkara-perkara yang tidak disenangi, kamu akan mendapatkan keridhoan-Ku. Dan dengan melakukan sholat karena-Ku, kamu akan meraih apa yang kamu cari dan akan memperoleh apa yang kamu butuhkan di sisi-Ku.
Sesungguhnya Aku bersama dengan orang-orang yang sabar dalam menunaikan kewajiban-kewajiban dari-Ku, dan sabar dalam meninggalkan maksiat kepada-Ku. Aku akan menolong, menjaga, serta melindungi mereka, sehingga mereka dapat memperoleh apa yang dicari dan dicita-citakan." (Tafsir At-Tabari , jilid II, 2001:697-698).
Khasanah Pengetahuan
Seseorang yang berada dalam rangka meraih ridho Allah, memikirkan bukti-bukti yang menuntun kepada iman, memelihara perintah Allah, akhirat, kematian, dan merenungkan nikmat yang telah Allah berikan kepadanya dalam kehidupan ini, balasannya akan mendapatkan pertolongan Allah.
Orang beriman tidak pernah lupa bahwa Allah telah menciptakan setiap situasi yang dialami manusia disepanjang hari-harinya. Tujuan penciptaan tersebut adalah agar kita bersabar atau menggunakan pikiran kita untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang paling disukai Allah.
(Harun Yahya, 24 jam dalam kehidupan muslim, 2003).
Pada ayat ini Allah mendorong manusia untuk menaati-Nya dan menghadapi sesuatu yang dirasa berat baik secara fisik maupun materi. Maka seolah Dia berfirman :
"Wahai orang yang beriman, hendaklah kamu minta tolong dengan cara sabar dan shalat dalam melaksanakan ketaatan kepada-Ku, menunaikan berbagai hukum yang Aku tetapkan, baik hukum yang telah dihapus maupun hukum yang masih berlaku... sekalipun kamu merasa berat karena perkataan batil dari orang kafir yang dilontarkan kepada kamu. Atau terasa berat secara fisik dalam melaksanakannya, atau secara materi dalam melawan musuh-musuhmu di jalan-Ku.
Hendaklah kamu bersabar karena Aku semata dalam menghadapi sesuatu yang tidak disenangi dan dirasa berat oleh kamu. Kemudian, hendaklah kamu berlindung dari perkara-perkara yang mengerikan, dengan cara melakukan shalat karena Aku semata. Karena dengan kesabaran atas perkara-perkara yang tidak disenangi, kamu akan mendapatkan keridhoan-Ku. Dan dengan melakukan sholat karena-Ku, kamu akan meraih apa yang kamu cari dan akan memperoleh apa yang kamu butuhkan di sisi-Ku.
Sesungguhnya Aku bersama dengan orang-orang yang sabar dalam menunaikan kewajiban-kewajiban dari-Ku, dan sabar dalam meninggalkan maksiat kepada-Ku. Aku akan menolong, menjaga, serta melindungi mereka, sehingga mereka dapat memperoleh apa yang dicari dan dicita-citakan." (Tafsir At-Tabari , jilid II, 2001:697-698).
Khasanah Pengetahuan
Seseorang yang berada dalam rangka meraih ridho Allah, memikirkan bukti-bukti yang menuntun kepada iman, memelihara perintah Allah, akhirat, kematian, dan merenungkan nikmat yang telah Allah berikan kepadanya dalam kehidupan ini, balasannya akan mendapatkan pertolongan Allah.
Orang beriman tidak pernah lupa bahwa Allah telah menciptakan setiap situasi yang dialami manusia disepanjang hari-harinya. Tujuan penciptaan tersebut adalah agar kita bersabar atau menggunakan pikiran kita untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang paling disukai Allah.
(Harun Yahya, 24 jam dalam kehidupan muslim, 2003).
Balasan
atas perbuatan sabar
Balasan atas
perbuatan sabar dijanjikan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Al Nahl ayat 96 :
96. apa
yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan
Sesungguhnya Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Al Nahl : 96)
10.
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada
Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.
dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah
yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Al Zumar : 10)
Sabar berbeda dengan takut. Orang
sabar adalah orang yang mampu menahan amarahnya ataupun luapan emosinya yang
mengantarkannya kepada perbuatan atau tingkah laku yang buruk. Sedangkan takut,
bukan menahan amarah melainkan karena memang ia tidak mampu atau gentar
menghadapi sesuatu yang dianggap berbahaya.
Dalam Al-Qur’an tedapat banyak ayat
yang berisi tentang konsep kesabaran. Dalam buku Himpunan dalil dalam Al-Qur’an
& Hadits cara mudah menemukan dalil, jilid 4 hal 168 menjabarkan beberapa
ayat yang berkaitan dengan konsep sabar. Namun karena banyak ayat yang hampir
sama maka penulis membaginya kedalam beberapa sub-sub pokok konsep kesabaran.
Diantaranya :
ü
Ayat
Al-Qur’an tentang Sabar dalam Ketaatan
ü
Ayat
Al-Qur’an tentang Sabar dalam Menghadapi Kemaksiatan
ü
Ayat
Al-Qur’an tentang Sabar dalam Mengingat Perbuatan Dosa
ü
Ayat
Al-Qur’an tentang Sabardalam Meghadapi Kesulitan
Ayat
Al-Qur’an tentang Sabar dalam Ketaatan
Setiap
muslim diharuskan sabar dalam menjalankan dan melaksanakan ketaatan kepada
Allah SWT. Sabar seperti ini dapat dibangkitkan denngan mengingat janji Allah
akan pahala yang segera datang kepada orang yang sabar.
Orang yang senantiasa berada dalam
kesabaran seperti ini dapat mencapai derajat kedekatan kepada Allah. Jika telah
mencapai tempat atau kedudukan derajat dekat dengan Allah, orang tersebut akan
merasakan puncak kenikmatan yang tiada tara.
Telah menjadi teladan kisahnya Nabi
Ayub as., beliau adalah seorang nabi yang diuji menderita penyakit kulit di
sekitar tubuhnya selama 18 tahun, anak-anaknya meninggal, hartanya habis,
bahkan istri-istrinya pun ikut menjauhinya kecuali satu.
Namun, berkat kesabaran dan
keteguhan imannya, Nabi Ayub bisa melewati semua ujian yang Allah berikan kepadanya
dan Allah memberikan karunia yang berlimpah dan luar biasa kepanya. Dalam
Firman Allah
84. Maka
Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan
bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi
peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (Al Anbiya : 84)
Ketika ada seseorang yang beriman
kepada Allah, maka sungguh Allah tidak akan membiarkannya begitu saja tanpa diberi
cobaan, tentu Allah akan mencobanya/mengujinya sehingga Allah mengetahui apakah
keimanannya itu sungguh-sungguh atau hanya dusta belaka.
2. Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Al Ankabut : 2)
31. dan
Sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan
(baik buruknya) hal ihwalmu. (Muhammad : 31)
Sabar dalam ketaatan kepada Allah
tidaklah sia-sia. Tidak akan menyesal orang yang bersabar dalam melaksanakan
ketaatannya kepada Allah SWT.
Ayat
Alquran tentang Sabar dalam Menghadapi Kemaksiatan
Sabar
dalam menghadapi kemaksiatan dapat terwujud dengan menjauhkan diri dari
tempat-tempat yang menjurus ke arahnya. Di samping itu, cegah dan pelihara hati
agar tidak cenderung kepada hal-hal yang membawa kepada kemaksiatan. Pahala
orang yang dihadapkan dengan kemaksiatan kemudian dia bisa sabar, yaitu
mendapat bonus 900 derajat disisi Allah.
Dalam
kisahnya Nabi Yusuf as., ketika itu beliau telah menjadi seorang pemuda yang
sangat tampan (separuh dari ketampanan dunia di miliknya). Beliau di upadayai
oleh seorang perempuan yang tak lain adalah ibu angkatnya yang meramutnya
sampai menjadi seorang pemuda, yaitu Zulaikha, istri dari Kitfir, seorang
mentri kerajaan Mesir yang tertarik menggoda mengharapkan bercinta dengan
Yusuf.
Awalnya
Yusuf hampir tergoda karena memang godaannya itu demikian besarnya sehingga
sekiranya Yusuf tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah, tentu beliau
jatuh ke dalam kemaksiatan.
23. dan
wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk
menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata:
"Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah,
sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya
orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (Yusuf : 23)
24. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan
itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu
andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya[750]. Demikianlah, agar Kami
memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu
Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.
[750] Ayat ini
tidaklah menunjukkan bahwa Nabi Yusuf a.s. punya keinginan yang buruk terhadap
wanita itu (Zulaikha), akan tetapi godaan itu demikian besanya sehingga
andaikata Dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah s.w.t tentu Dia
jatuh ke dalam kemaksiatan.
Demikian
tadi sekilas dari kisah Nabi Yusuf yang sangat panjang, yang memang benar
ketika Allah mencoba seseorang dengan kemaksiatan, ada 2 pilihan bagi seseorang
itu. Dia terjerumus ke dalam kemaksiatan itu dan mengalahkan keimanan yang ada
di dalam dirinya, atau dia menang melawan kemaksiatan itu dan bertambah kuat
keimanannya.
Ayat
Alquran tentang Sabar dalam Mengingat Perbuatan Dosa
Dengan
mengingat perbuatan dosa yang telah dilakukan dapat memacu diri agar senantiasa
berbuat lebih baik. Diri merasa jijik atau cemas jika perbuatan dosa itu
terulang kembali. Kesabaran seperti ini akan memuliakan pelakunya dan enggan
melakukan dosa yang telah dilakukan.
Teringat
dengan kisahnya Nabi Musa yang pernah membunuh orang qibti dari golongan
Fir’aun, beliau tidak menerima perlakuan orang qibti memaksa pada seorang dari
golongannya (bani israil). Seperti dalam firman Allah berikut ini.
15. dan
Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah[1115], Maka
didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang ber- kelahi; yang
seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum
Fir'aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk
mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya
itu. Musa berkata: "Ini adalah perbuatan syaitan[1116] Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).(Al
Qhasash : 15)
[1115]
Maksudnya: tengah hari, di waktu penduduk sedang istirahat.
[1116]
Maksudnya: Musa menyesal atas kematian orang itu disebabkan pukulannya, karena
Dia bukanlah bermaksud untuk membunuhnya, hanya semata-mata membela kaumnya.
Nabi Musa sangat
menyesali atas kematian orang itu karena pukulannya, sebab sebenarnya beliau
tidak bermaksud untuk membunuhnya, tetapi hanya semata-mata membela kaumnya.
Kemudian di ayat selanjutnya Nabi Musa bertaubat memohon ampun kepada Allah.
Allah mengabulkan doanya dan beliau diampuni.
16. Musa
mendoa: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri
karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah
Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Qhasash : 16)
Ayat
Alquran tentang Sabar dalam Menghadapi Kesulitan
Kesabaran
dalam menghadapi kesulitan dapat berupa penyakit atau musibah yang datang dari
Allah atau kesulitan yang datang disebabkan oleh manusia. Sabar dalam
menghadapi penyakit atau musibah dilakukan dengan menghindari kesedihan dan
penyesalan yang berlebihan. Orang yang bisa melewati cobaan ini dengan penuh
kesabaran, maka Allah akan menghapus dosa-dosanya. Firman Allah Swt sebagai
berikut.
155. dan sungguh akan
Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar.
156.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].
157.
mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan
mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (A Baqarah :
155-157)
[101]
Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali.
kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah).
Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.
Sungguh
Rasulullah SAW, beliau pernah, bahkan sering dicoba oleh Allah dalam berbagai
bentuk cobaan. Ketika beliau berperang dalam perang Badar, beliau dicoba dengan
rasa takut yang sangat karena melihat jumlah musuh yang jauh tiga kali lipat
lebih banyak dari pada kaum muslimin.
Saat
itu, kaum muslimin berjumlah 313, sedangkan musuh berjumlah 1000. Namun, Allah
tidak tinggal diam. Allah memberi pertolongan kepada Rasulullah dan kaum
muslimin di saat kesabaran Rasulullah sudah di ujung kepasrahan.
Beliau
berdoa kepada Allah, ”Ya Allah. Jika kami kalah dalam perang, maka tidak
akan ada seorangpun di muka bumi ini yang akan menyembah pada Engkau” (HR.
Muslim, juz 5). Sehingga, perang Badar berakhir dengan kemenangan bagi kaum
muslimin.
Kesimpulan
Kata
Al-Shabur terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf- huruf shad, ba, dan
ra. Maknanya berkisar pada tiga hal. Pertama Menahan, kedua Ketinggian sesuatu
dan ketiga, Sejenis batu.
Allah
Swt menuntut kepada kita agar menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong
dalam melaksanakan perintah-Nya dan menjalankan syari’at-Nya.
Di
dalam menghadapi tantangan dan cobaan hidup, kesabaran amat penting untuk
membentuk pribadi yang unggul. Oleh sebab itu, orang yang menjadikan sabar dan
syukur sebagai pondasi dalam menjalani kehidupan, mereka tidaklah rugi,
melainkan untung, baik di dunia maupun di akhirat.
Demikian
penjelasan mengenai ayat Alquran tentang sabar. Semoga pemaparan tersebut dapat
bermanfaat bagi Anda, agar menjalani kehidupan ini penuh dengan kesabaran untuk
mencapai kebahagian dunia dan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar